Serahkan kepada Ahlinya dan Tinggalkan Berita/Analisa yang Tak Jelas Kebenarannya

Dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan masyarakat luas dan orang banyak seperti pandemi covid 19, seperti misalnya apakah ia nyata ada atau tidak, bagaimana metode menanggulanginya dan menyembuhkannya, maka wajib bagi setiap orang untuk bertakwa, dan mengembalikan perkaranya kepada ulil amri dan orang-orang yang berwenang.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَإِذَا جَآءَهُمْ أَمْرٌ مِّنَ ٱلْأَمْنِ أَوِ ٱلْخَوْفِ أَذَاعُوا۟ بِهِۦ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى ٱلرَّسُولِ وَإِلَىٰٓ أُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ ٱلَّذِينَ يَسْتَنۢبِطُونَهُۥ مِنْهُمْ

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil-amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang bisa menarik kesimpulan yang benar tentangnya akan dapat mengetahuinya.”1

Yang dimaksud dengan ulil-amri di sini adalah tiga golongan:

  1. Para ulama’, yang dapat memberikan arahan dan fatwa kepada manusia tentang hukum syar’iy mengenai masalah tersebut.
  2. Para ahli di bidang tersebut, yang dapat menganalisa masalah tersebut dari sisi keilmuannya, dan dari sinilah fatwa para ulama’ itu harus dibangun.
  3. Pemerintah, yang dapat menerapkan rekomendasi dari para ahli dan para ulama’ untuk mewujudkan kemaslahatan masyarakat umum dan orang banyak.

Wajib bagi kita untuk bertanya terlebih dahulu kepada orang yang berilmu, baik ilmu syar’iy ataupun ilmu umum yang terkait dengan masalah tersebut, sebelum berbicara dan menyebarkan berita-berita yang bohong ataupun tidak akurat, sehingga ini bisa memberikan kemadharatan bagi orang banyak.

Tidak boleh bagi kita, dengan hanya berbekal penggalan-penggalan artikel atau tulisan, ataupun penggalan-penggalan video, kemudian dengan cepatnya tertipu dengan itu semua, sehingga menyimpulkan sesuatu terkait covid 19 ini ataupun masalah-masalah besar lainnya, padahal itu bertentangan dengan realitanya secara ilmiah.

Itu mengapa wajib bagi kita untuk senantiasa menyandarkan informasi pada sumber-sumber yang terpercaya, dan menyandarkan analisa terhadap informasi tersebut pada orang-orang yang memang ahlinya. Tidak semua orang diterima berita darinya, dan tidak semua orang diterima analisanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Bertanyalah kepada ahli ilmu jika kamu tidak mengetahui.”2

Semoga kita senantiasa dimudahkan di atas jalan istiqamah, dan semoga kita senantiasa dilindungi oleh Allah dari berbagai macam marabahaya. Tetap patuhi protokol kesehatan, dan jangan termakan berita-berita yang tidak jelas sumbernya dan kebenarannya.

Penulis: Ustadz Dr. Andy Octavian Latief
Artikel Al-Minhaj Institute

Catatan Kaki:
  1. Surat an-Nisa’: 83. []
  2. Surat an-Nahl: 43. []

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top